Jumat, 28 September 2012

Keberadaan Ikan Duyung


                Akhir-akhir ini ikan duyung atau sering disebut juga dengan dugong kurang banyak diketahui oleh masyarakat luas. Oleh karena itu kita akan sedikit membicarakan mengenai hewan yang satu ini. Ikan duyung ini merupakan salah satu hewan mamalia yang sepanjang hidupnya tinggal di perairan laut yang dapat hidup hingga umur 20 tahun. Ikan duyung bergerak dengan menggunakan ekor fluked yang mereka miliki dan flippers yang berada di depan.  Seperti halnya ikan paus yang muncul sesekali ke permukaan untuk bernafas, ikan duyung pun sesekali ke permukaan untuk mengambil udara. Ikan duyung hanya hidup di perairan tropis di seluruh dunia dengan arus dan ombak yang tidak terlalu kuat.  

Gambar. Ikan Duyung

Klasifikasi dari dugong adalah sebagai berikut :
    Kingdom          : Animalia
    Phylum            : Chordata
    Class                  : Mammalia
    Order                : Sirenia
    Family              : Dugongidae
    Genus               : Dugong
    Species            : Dugong dugon

Salah satu penyebab kurang diketahuinya keberadaan mamalia ini mungkin dikarenakan menurunnya populasi ikan duyung. Di Indonesia sendiri dari hasil yang dilaporkan pada tahun 1994 populasi ikan duyung menurun hingga hanya sekitar 1000 ekor dibandingkan data sebelumnya yang dilaporkan pada tahun 1970 yang mana hingga mencapai 10.000 ekor. Dan ada kemungkinan untuk saat ini yang merupakan tahun 2012, kemungkinan angka 1000 ekor menjadi tidak valid lagi, malah mungkin berkurang jauh. Penyebaran ikan duyung di Indonesia biasanya berada di kawasan timur Indonesia mencakup Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, Maluku, perairan Papua, dan sebagian kecil Sumatera, Jawa dan Bali. Konservasi mengenai ikan duyung ini juga masih belum dapat diupayakan secara maksimal dikarenakan masih jarangnya penelitian yang dilakukan mengenai ekologi mamalia satu ini, selain itu juga karena jarangnya ditemukan secara langsung habitat dari mamalia ini.
                Ikan duyung biasanya ditemukan di daerah padang lamun yang merupakan makanan pokok mereka. Dengan hanya memakan lamun, ikan duyung dapat tumbuh hingga sepanjang 3 m dengan berat hingga mencapai 500 kg. Lamun yang mereka konsumsi hanya lamun-lamun jenis tertentu, seperti Halodule sp., Halophile sp. dan Syringodium sp. Dan penyebaran lamun ini pun terbatas, sehingga untuk melakukan konservasi terhadap ikan duyung secara tidak langsung juga harus dilakukan konservasi terhadap lamun. Selain kurang adanya literatur mengenai ekologi dan biologi dari ikan duyung sebagai hambatan pembentukan konservasi ikan duyung, tetapi juga dikarenakan hilangnya habita mereka di kawasan padang lamun yang banyak dirubah menjadi kawasan tambak ikan.  Dan kesadaran masyarakat Indonesia terhadap keberadaan ikan ini yang masih kurang menyebabkan keberadaan ikan ini ikut menghilang. 

Sumber:
http://maruf.wordpress.com/category/dugong-indonesia-konservasi-yang-jalan-di-tempat/
http://australian-animals.net/dugong.htm
http://lautkita.blogspot.com/2011/06/sekilas-tentang-dugong-dugon.html
http://www.ilmukelautan.com/biologi-kelautan/hewan-laut/432-dugong
http://www.kidnesia.com/Kidnesia/Dari-Kamu/Tanya-Nesi/Lain-lain/Puteri-Duyung/(offset)/5


Rabu, 26 September 2012

Akustik Laut


  Pengertian Shadow zone
Shadow zone merupakan wilayah atau daerah dimana suara tidak dapat merambat di sini. Mengapa dapat terjadi seperti itu? Hal ini dapat dijelaskan dengan mengingat lapisan yang ada di kolom air laut. Kolom air laut dibagi menjadi tiga lapisan, lapisan pertama yaitu lapisan tercampur (Mix layer). Lapisan ini merupakan lapisan homogen dimana suhunya konstan, walaupun demikian kecepatan suara pada lapisan ini bertambah terhadap kedalaman karena adanya pengaruh dari pertambahan tekanan. Lapisan yang kedua yaitu lapisan termoklin, dimana terjadi penurunan suhu yang cepat yang lebih mendiominasi dibandingkan pertambahan tekanan sehingga kecepatan suara pada lapisan ini berkurang terhadap kedalaman. Dan lapisan yang ketiga yaitu lapisan laut dalam (Deep Water). Pada lapisan ini peningkatan tekanan lebih dominan dan terjadi penurunan suhu sehingga kecepatan suara kembali meningkat terhadap kedalaman.
 Sehingga dapat dijelaskan bahwa pada lapisan termoklin terjadi penurunan suhu yang drastis sehingga menyebabkan terbentuknya dua medium akibat adanya perbedaan suhu atau sering disebut sebagai lapisan C minimum. Adanya bidang batas antara dua medium ini menyebabkan terjadinya refraksi gelombang suara. Selain itu jugaapabila terjadi kenaikan suhu air laut sebesar 1oC akan menyebabkan peningkatan kecepatan suara sebesar 1 m/dt. Oleh karena itu apabila suhu meningkat berdasarkan kedalamn maka gelombang suara yang dipancarkan akan cenderung dibelokkan ke arah permukaan air laut. Begitupula bila terjadi penurunan suhu berdasarkan kedalaman maka gelombnag suara yang dipancarkan akan cenderung dibelokkan ke arah bawah atau dasar laut. Akibat adanya pembelokan suara inilah terbentuk wilayah yang tidak terlewati atau terambati oleh gelombang suara, yang saat ini kita kenal dengan shadow zone.
Gambar. Pembentukan shadow zone

Sumber :
http://manwhoridethelight.multiply.com/journal/item/23/DISKUSI-shadow-zone-persembunyian-kapal-selam-?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/51099/C11mis.pdf?sequence=1

 Refraksi gelombang suara
Menurut hukum Snellius mengenai pembiasan :
1.       Sinar datang, garis normal, dan sinar bias terletak pada satu bidang datar
2.       Sinar yang datang dari medium dengamn indeks bias kecil ke medium dengan indeks bias yang lebih besar akan dibiaskan mendekati garis normal, dan sebaliknya.
3.       Perbandingan nilai sinus sudut datang (sin i) terhadap sinus sudut bias (sin r) dari satu medium ke medium lainnya selalu tetap.
Dengan kata lain apabila terdapat gelombang yang melewati bidang batas antara dua medium, maka sebagian gelombang akan dipantulkan dan sebagian lagi akan diteruskan atau dibiaskan. Oleh karena itu gelombang yang dibiaskan akan mengalami pembelokan arah dari arah semula bergantung pada mediumnya.

Gambar. Refraksi gelombang
Sumber : blog.uad.ac.id


Sumber :
http://www.fisika-ceria.com/pembiasan-refraksi.html