Berdasarkan bentuk kehidupan, habitat dan kebiasaaan hidupnya maka organisme air dapat di kelompokkan sebagai berikut:
1. Plankton
Plankton merupakan organisme air yang hidupnya melayang-layang dan pergerakannya sangat dipengaruhi oleh gerakan air. Mereka hidup terbatas di lapisan perairan laut beberapa ratus meter dari permukaan laut.
2. Benthos
Bentos adalah organisme yang hidup pada substrat dasar perairan. Bentos mencakup biota menempel, merayap dan meliang di dasar laut. Kelompok biota ini hidup di dasar perairan mulai dari garis pasut sampai dasar abisal. Contoh biota menempel ialah spons, teritip dan tiram; biota merayap, kepiting dan udang karang; dan biota meliang, jenis kerang tertentu dan cacing.
3. Nekton
Nekton yang merupakan kelompok organisme air yang mampu bergerak bebas, yang tinggal di dalam kolom air baik di perairan tawar maupun laut. Kata “nekton” diberikan oleh Ernst Haeckel tahun 1890 yang berasal dari kata Yunani (Greek) yang artinya berenang (“the swimming”) yang meliputi (biofluidynamics, biomechanics, functional morphology of fluid locomotion, locomotor physiology). Contoh hewan nekton adalah ikan yang merupakan organmisme air yang bernapas dengan insang dan dapat bergerak atau berenang dengan menggunakan sirip.
4. Pleuston
Pleuston merupakan keseluruhan organisme yang melayang di permukaan air. organisme yang hidup di laut, sebagian tubuhnya mencul di permukaan air. Mereka kadang dipisahkan sebagai plankton karena distribusinya lebih banyak disebabkan oleh angin dari pada arus seperti misalnya Eichhornia, Pistia, Physalia dan Velella (hydrozoa).
5. Neuston
Neuston merupakan keseluruhan kelompok mikroorganisme yang hidup pada permukaan suatu perairan, pada kedalaman sampai 10 pada lapisan permukaan air. Seperti misalnya Epineuston yang hidup pada permukaan dan terkena langsung udara bebas.
6. Pagon
Pagon merupakan keseluruhan organisme air yang mampu hidup dalam kondisi perairan yang membeku. Termasuk kedalam jenis ini antara lain berbagai jenis plankton Protozoa, Rotatoria dan insekta terutama yang terdapat di daerah yang bermusim empat iklim.
Osmoregulasi adalah proses adaptasi atau upaya hewan air untuk mengontrol keseimbangan air dan ion antara tubuh dan lingkunganya (suatu proses pengaturan tekanan osomose). Hal ini penting dilakukan terutama oleh organisme perairan, khususnya ikan, karena:
1. Harus terjadi keseimbangan antara substansi tubuh dan lingkungan
2. Membran sel yang merupakan tempat lewatnya beberapa substansi yang bergerak cepat
3. Adanya perbedaan tekanan osmose antara cairan tubuh dan lingkungan
Jenis-jenis ikan terhadap osmoregulasi:
a. Teleostei Patadrom
Teleostei patadrom merupakan ikan yang hidup di perairan tawar. Memiliki sifat hiperostomik, yaitu pengaturan aktif konsentrasi cairan tubuh yang lebih tinggi dari konsentrasi media. Hal ini menyebabkan air bergerak masuk ke dalam tubuh dan ion-ion keluar ke lingkungannya dengan cara difusi. Untuk menjaga keseimbangan cairan tubuhnya, teleostei potadrom berosmoregulasi dengan cara meminum sedikit atau tidak minum sama sekali. Sedangkan untuk mengurangi kelebihan air dalam tubuh, ikan tersebut memproduksi banyak sekali urin. Sedangkan ginjal dan insang tetap mengambil garam secara aktif.
b. Teleostei Oseanodrom
Termasuk ikan yang hidup di laut. Memiliki sifat hipotonik, yaitu pengaturan secara aktif konsentrasi cairan tubuh yang lebih rendah dari konsentrasi media. Sehingga secara alami cairan tubuhnya akan mengalir dari dalam tubuh teleostei oseanodrom ke lingkungannya secara osmose melewati ginjal, insang mungkin juga kulit. Untuk mempertahankan konsentrasi ion-ion total dalam plasma sekitar sepertiga dari konsentrasi ion air laut maka hewan jenis ini memperbanyak minum air dan mengurangi volume urin (10 ml/ 100 g/jam).
c. Teleostei Diadrom
Termasuk ikan yang hidup bermigrasi di perairan asin dan tawar (estuarine). Bersifat isotonik, yaitu bila konsentrasi cairan tubuh sama dengan konsentrasi media. Sehingga pada saat hewan ini berada di air tawar maka akan melakukan osmoregulasi seperti potadrom, sedangkan bila berada di laut akan berosmoregulasi seperti oseanodrom. ikan eurihalin, konsentrasi cairan tubuhnya hampir sama dengan lingkungannya, sehingga hanya sedikit melakukan osmoregulasi. Pengaturan kehilangan garam dan air pada diadrom melalui transpor aktif.
Sumber:
Sumber: