Akhir-akhir ini ikan duyung atau
sering disebut juga dengan dugong kurang banyak diketahui oleh masyarakat luas.
Oleh karena itu kita akan sedikit membicarakan mengenai hewan yang satu ini. Ikan
duyung ini merupakan salah satu hewan mamalia yang sepanjang hidupnya tinggal
di perairan laut yang dapat hidup hingga umur 20 tahun. Ikan duyung bergerak
dengan menggunakan ekor fluked yang mereka miliki dan flippers yang berada di
depan. Seperti halnya ikan paus yang
muncul sesekali ke permukaan untuk bernafas, ikan duyung pun sesekali ke
permukaan untuk mengambil udara. Ikan duyung hanya hidup di perairan tropis di
seluruh dunia dengan arus dan ombak yang tidak terlalu kuat.
Gambar. Ikan Duyung
Klasifikasi dari
dugong adalah sebagai berikut :
Kingdom :
Animalia
Phylum :
Chordata
Class : Mammalia
Order :
Sirenia
Family :
Dugongidae
Genus :
Dugong
Species :
Dugong dugon
Salah satu penyebab kurang diketahuinya keberadaan mamalia ini
mungkin dikarenakan menurunnya populasi ikan duyung. Di Indonesia sendiri dari
hasil yang dilaporkan pada tahun 1994 populasi ikan duyung menurun hingga hanya
sekitar 1000 ekor dibandingkan data sebelumnya yang dilaporkan pada tahun 1970
yang mana hingga mencapai 10.000 ekor. Dan ada kemungkinan untuk saat ini yang
merupakan tahun 2012, kemungkinan angka 1000 ekor menjadi tidak valid lagi,
malah mungkin berkurang jauh. Penyebaran ikan duyung di Indonesia biasanya
berada di kawasan timur Indonesia mencakup Sulawesi, Nusa Tenggara Timur,
Maluku, perairan Papua, dan sebagian kecil Sumatera, Jawa dan Bali. Konservasi mengenai
ikan duyung ini juga masih belum dapat diupayakan secara maksimal dikarenakan
masih jarangnya penelitian yang dilakukan mengenai ekologi mamalia satu ini,
selain itu juga karena jarangnya ditemukan secara langsung habitat dari mamalia
ini.
Ikan duyung biasanya ditemukan
di daerah padang lamun yang merupakan makanan pokok mereka. Dengan hanya memakan
lamun, ikan duyung dapat tumbuh hingga sepanjang 3 m dengan berat hingga
mencapai 500 kg. Lamun yang mereka konsumsi hanya lamun-lamun jenis tertentu,
seperti Halodule sp., Halophile sp. dan Syringodium sp. Dan penyebaran lamun ini pun terbatas,
sehingga untuk melakukan konservasi terhadap ikan duyung secara tidak langsung
juga harus dilakukan konservasi terhadap lamun. Selain kurang adanya literatur
mengenai ekologi dan biologi dari ikan duyung sebagai hambatan pembentukan
konservasi ikan duyung, tetapi juga dikarenakan hilangnya habita mereka di
kawasan padang lamun yang banyak dirubah menjadi kawasan tambak ikan. Dan kesadaran masyarakat Indonesia terhadap
keberadaan ikan ini yang masih kurang menyebabkan keberadaan ikan ini ikut
menghilang.
Sumber:
http://maruf.wordpress.com/category/dugong-indonesia-konservasi-yang-jalan-di-tempat/
http://australian-animals.net/dugong.htm
http://lautkita.blogspot.com/2011/06/sekilas-tentang-dugong-dugon.html
http://www.ilmukelautan.com/biologi-kelautan/hewan-laut/432-dugong
http://www.kidnesia.com/Kidnesia/Dari-Kamu/Tanya-Nesi/Lain-lain/Puteri-Duyung/(offset)/5