Klasifikasi :
· Kerajaan: Animalia
· Filum: Arthropoda
· Upafilum: Crustacea
· Kelas: Malacostraca
· Ordo: Decapoda
· Upaordo: Pleocyemata
· Infraordo: Brachyura (Linnaeus, 1758)
Darah merupakan salah satu komponen tubuh yang sangat penting. Darah membawa berbagai zat dari luar tubuh ke dalam dan juga sebaliknya membawa zat dari dalam tubuh untuk dikeluarkan. Fungsi sistem ini adalah menyediakan darah untuk melayani kebutuhan sel dan jaringan, mentranspor nutrien dan oksigen ke semua sel, mentranspor produk-produk yang tidak berguna serta mentranspor hormon dari bagian tubuh satu ke bagian tubuh lainnya. Ada beberapa hal yang berperan dalam sistem peredaran darah :
1. jantung yang memompa darah
2. pembuluh darah sebagai ‘pipa’ penyalur darah
3. saraf yang mengatur
4. substansi kimia yang dapat mempengaruhi
Sistem sirkulasi adalah sistem yang berfungsi untuk mengangkut dan mengedarkan O2 dari perairan ke sel-sel tubuh yang membutuhkan, juga mengangkut enzim, zat-zat nutrisi, garam-garam, hormon, dan anti bodi serta mengangkut CO2 dari dalam usus, kelenjar-kelenjar, insang, dan sebagainya, keluar tubuh. Sistem peredaran darah terdiri dari jantung, pembuluh darah, dan sinus yang rongganya berdinding tipis. Oksigen masuk dari air ke pembuluh insang, sedangkan CO2 berdifusi dengan arah berlawanan. Oksigen ini akan diedarkan ke seluruh tubuh tanpa melalui pembuluh darah.
Hewan-hewan Crustacea bernapas dengan insang yang melekat pada anggota tubuhnya dan sistem peredaran darah yang dimilikinya adalah sistem peredaran darah terbuka (haemocoelic), yaitu terjadi kontak langsung antara darah dan jaringan. Sistem ini sangat berbeda dengan sistem sirkulasi darah pada Vertebrata yang mempunyai sistem sirkulasi melalui pembuluh darah tertutup. Sistem sirkulasi darah terbuka pada crustacea menyebabkan hilangnya rongga tubuh, karena sinus-sinus darah memenuhi celah antara jaringan dan organ-organ tubuh, membentuk rongga tubuh yang dipenuhi darah, yaitu hemosoel. Rongga tubuh sendiri terbatas pada rongga-rongga eksresi dan organ-organ perkembangbiakan. Tetapi meskipun banyak volume darah memenuhi ruang hemosoel, ada tambahan sistem pembuluh darah yang sangat nyata, terutama pada sisi arterial, yakni melalui pembuluh arteri darah yang dipompa dari jantung sehingga suatu jaringan sirkulasi darah dapat dikelola.
Sistem peredaran darah pada kepiting bakau disebut peredaran darah terbuka karena beredar tanpa melalui pembuluh darah. Darah tidak mengandung hemoglobin (Hb) melainkan hemosianin yang daya ikatnya terhadap oksigen rendah. Pada sistem peredaran darah terbuka, cairan darah dipompa dari jantung langsung menuju seluruh tubuh, lalu keluar dari pembuluh. Selanjutnya, darah mengisi ruangan di dalam jaringan tubuh. Kemudian, cairan darah kembali masuk ke jantung. Jantung akan memompa kembali cairan darah tersebut, demikian seterusnya. Alat transportasinya berupa pembuluh yang dapat berdenyut sehingga menyerupai jantung. Oleh karena itu, pembuluh tersebut dinamakan jantung pembuluh. satu-satunya buluh darah yang ada berupa saluran lurus terletak di atas saluran pencernaan, yang di daerah abdomen mempunyai lubang-lubang di sebelah lateral.
Sistem peredaran darah terbuka adalah sistem di mana cairan (disebut hemolymph) dalam rongga yang disebut hemocoel yang menggenangi organ langsung dengan oksigen dan nutrisi dan tidak ada perbedaan antara darah dan cairan interstisial, cairan ini dikombinasikan disebut hemolymph atau haemolymph. Gerakan otot oleh hewan selama gerak dapat memfasilitasi gerakan hemolymph, tetapi mengalihkan mengalir dari satu daerah ke daerah lain terbatas. Saat jantung rileks, darah ditarik kembali ke jantung melalui pori-pori terbuka (ostium). Hemolymph mengisi semua hemocoel interior tubuh dan mengelilingi semua sel. Hemolymph terdiri dari air, garam-garam anorganik (terutama Na +, Cl -, K +, Mg 2 +, dan Ca 2 +), dan senyawa organik (terutama karbohidrat, protein, dan lipid). Molekul oksigen transporter utama adalah hemocyanin. Ada bebas-mengambang sel, hemosit, dalam hemolymph tersebut.
referensi nya mana nih ?
BalasHapus