Termometer
pertama disebut termoskop atau alat pengukur panas sedangkan beberapa penemu
menciptakan sebuah versi termoskop dalam bentuk yang sama dengan penemu dari italia,
Santorio. Santorio merupakan orang pertama yang menetapkan skala urutan angka
pada skala tersebut. Gslileo Galilei menciptakan termometer air yang belum
sempurna pada 1953, dimana untuk pertama kalinya mengijinkan variasi suhu untuk
diukur.
Termometer adalah alat
pengukur suhu yang menggunakan bahan yang berubah pada saat dipanaskan atau
didinginkan dan menunjukkannya dalam bentuk angka. Penggunaan air raksa sebagai
bahan utama thermometer karena koefisien muai air raksa terbilang konstan sehingga
perubahan volume akibat kenaikan atau penurunan suhu.
Termometer Air Raksa
terdiri dari pipa kapiler yang menggunakan material kaca dengan kandungan air
raksa di ujung bawah. Untuk tujuan pengukuran, pipa ini dibuat sedemikian rupa
sehingga hampa udara. Jika temperatur meningkat, Merkuri akan mengembang naik
ke arah atas pipa dan memberikan petunjuk tentang suhu di sekitar alat ukur
sesuai dengan skala yang telah ditentukan. Adapun cara kerja secara umum adalah
sbb:
1. Sebelum
terjadi perubahan suhu, volume air raksa berada pada kondisi awal.
2. Perubahan
suhu lingkungan di sekitar termometer direspon air raksa dengan perubahan
volume.
3. Volume
merkuri akan mengembang jika suhu meningkat dan akan menyusut jika suhu
menurun.
4. Skala
pada termometer akan menunjukkan nilai suhu sesuai keadaan lingkungan.
Termometer
air raksa umumnya menggunakan skala suhu Celsius dan Fahrenhait. Celsius
memakai dua titik penting pada skalanya: suhu saat es mencair dan suhu
penguapan air. Es mencair pada tanda kalibrasi yang sama pada thermometer yaitu
pada uap air yang mendidih. Saat dikeluarkan termometer dari uap air,
ketinggian air raksa turun perlahan. Ini berhubungan dengan kecepatan
pendinginan (dan pemuaian kaca tabung). Jadi pengukuran suhu celsius menggunakan
suhu pencairan dan bukan suhu pembekuan.
Titik
didih Celcius yaitu 0 °C (212 °F) dan titik beku pada 100 °C (32 °F). Tetapi
peneliti lain -Frenchman Jean Pierre Cristin– mengusulkan versi kebalikan skala
celsius dengan titik beku pada 0 °C (32 °F) dan titik didih pada 100 °C (212
°F). Dia menamakannya Centrigade.
Kelebihan
dari menggunakan termometer air raksa, yaitu:
1. Raksa
mudah dilihat karena mengkilat (berwarna perak)
2. Volume
raksa berubah secara teratur (ketika terjadi perubahan suhu)
3. Raksa
tidak membasahi kaca ketika memuai atau menyusut
4. Jangkauan
suhu raksa cukup lebar dan sesuai untuk pekerjaan-pekerjaan laboratorium (-40oC
sampai 350oC)
5. Raksa
terpanasi secara merata sehingga menunjukkan suhu dengan cepat dan tepat
Kerugian
dari menggunakan termometer air raksa, daintaranya yaitu:
1. Raksa
harganya mahal
2. Raksa
tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu yang sangat rendah (suhu kutub utara
dan kutub selatan
3. Raksa
termasuk zat beracun sehingga termometer raksa berbahaya jika tabungnya pecah
Referensi :
Irmawati, Ariani, AMd. AK,S.Pd dan Sulistiowati, S.Si. 2005. Verifikasi Alat. SMAKBO : Bogor
Anonim, 2011. Prinsip Kerja Termometer Air Raksa. http://penjagahati-zone.blogspot.com/. Diakses pada tanggal 7 Maret 2013 pukul 09.08 WIB