Rabu, 06 Maret 2013

Termometer Air Raksa (Hg)


Termometer pertama disebut termoskop atau alat pengukur panas sedangkan beberapa penemu menciptakan sebuah versi termoskop dalam bentuk yang sama dengan penemu dari italia, Santorio. Santorio merupakan orang pertama yang menetapkan skala urutan angka pada skala tersebut. Gslileo Galilei menciptakan termometer air yang belum sempurna pada 1953, dimana untuk pertama kalinya mengijinkan variasi suhu untuk diukur.  
Termometer adalah alat pengukur suhu yang menggunakan bahan yang berubah pada saat dipanaskan atau didinginkan dan menunjukkannya dalam bentuk angka. Penggunaan air raksa sebagai bahan utama thermometer karena koefisien muai air raksa terbilang konstan sehingga perubahan volume akibat kenaikan atau penurunan suhu.
Termometer Air Raksa terdiri dari pipa kapiler yang menggunakan material kaca dengan kandungan air raksa di ujung bawah. Untuk tujuan pengukuran, pipa ini dibuat sedemikian rupa sehingga hampa udara. Jika temperatur meningkat, Merkuri akan mengembang naik ke arah atas pipa dan memberikan petunjuk tentang suhu di sekitar alat ukur sesuai dengan skala yang telah ditentukan. Adapun cara kerja secara umum adalah sbb:
1.     Sebelum terjadi perubahan suhu, volume air raksa berada pada kondisi awal.
2.     Perubahan suhu lingkungan di sekitar termometer direspon air raksa dengan perubahan volume.
3.    Volume merkuri akan mengembang jika suhu meningkat dan akan menyusut jika suhu menurun.
4.     Skala pada termometer akan menunjukkan nilai suhu sesuai keadaan lingkungan.
Termometer air raksa umumnya menggunakan skala suhu Celsius dan Fahrenhait. Celsius memakai dua titik penting pada skalanya: suhu saat es mencair dan suhu penguapan air. Es mencair pada tanda kalibrasi yang sama pada thermometer yaitu pada uap air yang mendidih. Saat dikeluarkan termometer dari uap air, ketinggian air raksa turun perlahan. Ini berhubungan dengan kecepatan pendinginan (dan pemuaian kaca tabung). Jadi pengukuran suhu celsius menggunakan suhu pencairan dan bukan suhu pembekuan.
Titik didih Celcius yaitu 0 °C (212 °F) dan titik beku pada 100 °C (32 °F). Tetapi peneliti lain -Frenchman Jean Pierre Cristin– mengusulkan versi kebalikan skala celsius dengan titik beku pada 0 °C (32 °F) dan titik didih pada 100 °C (212 °F). Dia menamakannya Centrigade.
Kelebihan dari menggunakan termometer air raksa, yaitu:
1.      Raksa mudah dilihat karena mengkilat (berwarna perak)
2.      Volume raksa berubah secara teratur (ketika terjadi perubahan suhu)
3.      Raksa tidak membasahi kaca ketika memuai atau menyusut
4.      Jangkauan suhu raksa cukup lebar dan sesuai untuk pekerjaan-pekerjaan laboratorium (-40oC sampai 350oC)
5.      Raksa terpanasi secara merata sehingga menunjukkan suhu dengan cepat dan tepat
Kerugian dari menggunakan termometer air raksa, daintaranya yaitu:
1.      Raksa harganya mahal
2.      Raksa tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu yang sangat rendah (suhu kutub utara dan kutub selatan
3.      Raksa termasuk zat beracun sehingga termometer raksa berbahaya jika tabungnya pecah


Referensi :
Irmawati, Ariani, AMd. AK,S.Pd dan Sulistiowati, S.Si. 2005. Verifikasi Alat. SMAKBO : Bogor
Anonim, 2011. Prinsip Kerja Termometer Air Raksa. http://penjagahati-zone.blogspot.com/. Diakses pada tanggal 7 Maret 2013 pukul 09.08 WIB


Tidak ada komentar:

Posting Komentar