Kita sebagai
mahasiswa kelautan dan sebagai penduduk yang tinggal di suatu negara kepulauan
perlu mempelajari akustik kelautan. Mengapa??? Karena laut sangat luas dan dalam serta
dinamis, semakin modern dunia semakin canggih alat-alat yang digunakan manusia
bahkan bisa menjelajahi planet lain, tetapi dari sekian banyak alat canggih
belum ada alat yang dapat membuat manusia dapat menjelajahi laut secara aman.
Untuk saat ini metode yang paling tepat adalah dengan menggunakan metode
akustik. Metode akustik merupakan proses-proses pendeteksian target di laut
dengan memepertimbangkan proses-proses perambatan suara, karakteristik suara,
faktor lingkungan dan kondisi target.
Metode akustik dilakukan pertama kali dengan menggunakan lonceng untuk
mengetahui kedalaman laut. Dengan memanfaatkan kecepatan suara yang dihasilkan
lonceng kita dapat mengukur kedalaman perairan. Kecepatan energi suara di perairan
dapat mencapai 1500 m/s. Hal ini dapat dibuktikan dengan melakukan perhitungan kecepatan rambat suara
dengan rumus :
C
= 1449.2 + 4.6T – 0.055T2 + 0.00029T3 + (1.34 – 0.010T)
(S – 35) + 0.016z
Dimana
kecepatan rambat suara bergantung pada kompresibilitas dan densitas. Di dalam
laut K dan ρ bergantung juga pada suhu, salinitas dan tekanan. Dimana bila suhu
bertambah maka densitas akan berkurang dan akibatnya kecepatan rambat suara (C)
akan bertambah. Makin tinggi suhu makin cepat perambatan suaranya. Di lapisan
permukaan pertambahan C akibat pertambahan suhu adalah 3 m/sec/oC.
Pengurangan kompresibilitas akibat pertambahan salinitas lebih besar efeknya
terhadap C daripada penambahan densitas akibat penambahan salinitas pada
peningkatan kecepatan rambat suara. Energi suara yang dihasilkan berupa energi
elektrik yang diubah menjadi energi mekanik yang pada saat mengenai target akan
dikembalikan dalam bentuk echo yang nanti akan dikembalikan ke receiver.
Prinsip ini merupakan prinsip dari hidroakusitk.
Hidroakustik merupakan suatu teknologi akustik bawah
air yang pada awalnya digunakan untuk kepentingan militer dan berkembang pesat
untuk menunjang kegiatan non-militer seperti eksplorasi dan eksploitsai
sumberdaya laut. Teknologi akustik ini menggunakan gelombang suara yang dalam
dunia navigasi disebut Sonar atau Echosounder. Sonar (Sound Navigation and
Ranging) merupakan teknik yang menggunakan propagasi suara (biasanya air) untuk
menelusuri, berkomunikasi dengan atau mendeteksi kapal lain. Ada dua jenis
sonar, yaitu :
·
Sonar
pasif
Sonar
pasif merupakan perangkat mendengarkan yang menggunakan hydrophone (mikrofon bawah air) yang menerima, memperkuat, dan
proses suara bawah air. Beberapa manfaat sonar aktif adalah untuk mendengarkan
ledakan bawah air (gempa bumi, letusan gunung berapi, suara aktivitas ikan,
aktivitas kapal) dan untuk mendeteksi kondisi bawah air.
·
Sonar
aktif
Sonar
aktif mengirimkan sinyal akustik dan mendeteksi refleksi dari benda-benda
sekitar. Adapun manfaat dari sonar aktif adalah untuk mengukur jarak dan arah
dari objek yang dideteksi dan ukuran relatifnya dengan menghasilkan pulsa suara
dan mengukur waktu tempuh dari pulsa.
Ada
beberapa kejadian yang menarik yang terjadi yang berhubungan dengan akustik
laut, diantaranya yaitu :
·
Sound
channel
Sound
channel atau kanal suara merupakan lapisan dimana kecepatan suara minimum
dimana lapisan ini terletak di bawah lapisan thermocline. Hal ini dapat terjadi
karena di lapisan thermocline terjadi pengurangan C sementara di bawah lapisan
thermocline terjadi penambahan C.
Gambar 1. Sound
channel
Sumber : ppt mata
kuliah akustik laut
·
Atenuasi
Gelombang Suara
Atenuasi
gelombang suara terbagi menjadi 2 yaitu penyerapan dan penghamburan. Penyerapan
terjadi karena dipengaruhi oleh sifat viskositas air laut, sedangkan
penghamburan terjadi karena adanya partikel-partikel padat yang melayang di
dalam air laut.
·
Refraksi
gelombang suara
Suatu
gelombang yang melewati bidang batas antara dua medium maka sebagian gelombang
akan dipantulkan dan sebagian lagi akan mengalami pembelokan arah dari arah
semula, bergantung pada mediumnya.
·
Shadow
zone
Jika
sumber suara ditempatkan di mixed layer maka sebagian dari sinar gelombang
suara akan dibelokkan ke arah permukaan karena adanya pertambahan kecepatan
suara di mixed layer dan sebagian dibelokkan kearah bawah karena kecepatan
suara berkurang di lapisan termoklin. Pemisahan sinar gelombang suara ini
membentuk daerah yang tidak dilalui oleh sinar gelombang suara yang kita kenal
dengan Shadow zone. Daerah ini dapat
digunakan kapal selam untuk bersembunyi.
Gambar 2. Shadow zone
Sumber : ppt mata kuliah Akustik
laut
Ada beberapa acoustic
instrument yang sudah sering digunakan, diantaranya yaitu ECHOSOUNDE,
FISHFINDER, SONAR dan ADCP (Acoustic Doppler Current Profiler). ADCP merupaka
alat yang digunakan untuk mengukur arus dan sebaran plankton. Pengoperasian
ADCP ini berprinsip pada efek doppler dimana semakin dekat sumber suara semakin
kencang suaranya. ADCP dapat menghitung
secara lengkap, arah frekuensi gelombang spektrum, dan dapat dioperasikan di
daerah dangkal dan perairan dalam. Salah satu keuntungan ADCP adalah, tidak
seperti directional wave buoy, ADCP dapat dioperasikan dengan resiko yang kecil
atau kerusakan. Sebagai tambahan untuk frekuensi gelombang spektral, ADCP juga
dapat digunakan untuk menghitung profil kecepatan dan juga level air.
Gambar 3. ADCP
Sumber : act-us.info dan
tryfan.ucsd.edu
Sumber:
Mata kuliah Akustik Laut oleh Bpk. Noir Purba
artikelnya bagus :)
BalasHapussaya boleh bertanya ??
Ka, Boleh minta bahan kuliahnya? buat bahan belajar
BalasHapusKa, Boleh minta bahan kuliahnya? buat bahan belajar
BalasHapus